Jumat, 06 Mei 2016

Dampak Kemajuan IPTEK terhadap Lingkungan

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi atau yang lebih sering disebut IPTEK saat ini sedang berkembang dengan pesat. Semua negara berlomba-lomba untuk memajukan IPTEK agar negaranya dikenal dengan negara maju dibidang IPTEK. Dengan berkembangnya IPTEK disuatu negara tentu akan memberi dampak positif bagi negara dan masyarakat yang ada di negara tersebut diantaranya dapat mempermudah pekerjaan manusia. Pada satu sisi, perkembangan dunia IPTEK yang demikian mengagumkan itu memang telah membawa manfaat yang luar biasa bagi kemajuan peradaban umat manusia. Jenis-jenis pekerjaan yang sebelumnya menuntut kemampuan fisik yang cukup besar, kini relatif sudah bisa digantikan oleh perangkat mesin-mesin otomatis.

Demikian juga ditemukannya formulasi-formulasi baru kapasitas komputer, seolah sudah mampu menggeser posisi kemampuan otak manusia dalam berbagai bidang ilmu dan aktivitas manusia. Ringkas kata kemajuan IPTEK yang telah kita capai sekarang benar-benar telah diakui dan dirasakan memberikan banyak kemudahan dan kenyamanan bagi kehidupan umat manusia. Sumbangan IPTEK terhadap peradaban dan kesejahteraan manusia tidaklah dapat dipungkiri. Namun manusia tidak bisa pula menipu diri sendiri akan kenyataan bahwa IPTEK mendatangkan malapetaka dan kesengsaraan bagi manusia. Tetapi akibat tindakan penyesuaian yang harus dipenuhi dalam memenuhi permintaan akan berbagai jenis sumber daya (resources), agar proses industri dapat menghasilkan berbagai produk yang dibutuhkan oleh manusia, seringkali harus mengorbankan ekologi dan lingkungan hidup manusia. Hal ini dapat kita lihat dari pesatnya perkembangan berbagai industri yang dibangun dalam rangka peningkatan pendapatan (devisa) negara dan pemenuhan berbagai produk yang dibutuhkan oleh manusia. Disamping itu, IPTEK dikembangkan dalam bidang antariksa dan militer, menyebabkan terjadinya eksploitasi energi, sumber daya alam dan lingkungan yang dilakukan untuk memenuhi berbagai produk yang dibutuhkan oleh manusia dalam kehidupannya sehari-hari. Gejala memanasnya bola bumi akibat efek rumah kaca (greenhouse effect) akibat menipisnya lapisan ozone, menciutnya luas hutan tropis, dan meluasnya gurun, serta melumernnya lapisan es di Kutub Utara dan Selatan Bumi dapat dijadikan sebagai indikasi dari terjadinya pencemaran lingkungan kerena penggunaan energi dan berbagai bahan kimia secara tidak seimbang (Toruan, dalam Jakob Oetama, 1990: 16 – 20).

Selain itu, terdapat juga indikasi yang memperlihatkan tidak terkendalinya polusi dan pencemaran lingkungan akibat banyak zat-zat buangan dan limbah industri dan rumah tangga yang memperlihatkan ketidak perdulian terhadap lingkungan hidup. Akibat-akibat dari ketidak perdulian terhadap lingkungan ini tentu saja sangat merugikan manusia, yang dapat mendatangkan bencana bagi kehidupan manusia. Oleh karena itu, masalah pencemaran lingkungan baik oleh karena industri maupun komsumsi manusia, memerlukan suatu pola sikap yang dapat dijadikan sebagai modal dalam mengelola dan menyiasati permasalahan lingkungan. Sebaiknya dalam mengeksploitasi sumber daya alam dan lingkungan serta kegiatan yang berorientasi pada teknologi, yang dilakukan oleh dunia industri tidak hanya bertujuan meningkatkan keuntungan ekonomi semata, tetapi harus pula memperhatikan lingkungan dan SDA serta diiringi dengan kemauan untuk menyisihkan biaya pemeliharaan lingkungan. Serta perlu dilibatkan masyarakat dalam pengawasan pengolahan limbah buangan industri agar lebih intens dalam menjaga mutu lingkungan hidup. Ikhtiar ini merupakan salah satu bentuk partisipasi dan pengawasan biar untuk memelihara kelestarian lingkungan hidup.

Dampak positif

Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya yang mempengaruhi kehidupan dan kesejahteraan manusia. Pengaruh IPTEK terhadap lingkungan yang paling menonjol yaitu dalam aspek pembangunan.
Pembangunan adalah proses perubahan terus menerus, yang merupakan kemajuan dan perbaikan mengarah pada suatu tujuan yang ingin dicapai. Adapun hakekat pembangunan manusia seutuhnya dan pembangunan seluruh masyarakat Indonesia, yang tujuan jangka panjangnya dititik beratkan pada pembangunan ekonomi dengan sasaran utama mencapai keseimbangan antara bidang pertanian dan industry, serta terpenuhinya kebutuhan pokok rakyat. Dampak positif dari pembangunan yang berupa manfaat yaitu meningkatnya kesejahteraan masyarakat.

Dampak negatif

Dampak negatif yang ditimbulkan oleh pembangunan adalah dampak pada iklim, kebisingan, kualitas udara, hidrologi, tanah, ekosistem perairan, flora dan fauna, sosial ekonomi, sosial budaya dan dampak pada kesehatan. Dampak negatif ini akan menurunkan kualitas lingkungan apabila faktor pelestarian lingkungan diabaikan.
Penurunan kualitas lingkungan penyebab menurunnya kualitas lingkungan secara global adalah teknologi yang mencemari dan yang mendorong konsumsi mewah serta limbah yang dihasilkan keduanya. Penyebab lain adalah kekurang tepatan kebijakan, kemiskinan, serta masalah kerawanan keamanan dan ketrentaman sosial.

Dampak dari kegiatan manusia terhadap lingkungan hidup telah menimbulkan berbagai masalah berikut
1.       Mutasi Gen
Dengan perkembangan teknologi telah banyak digunakan teknik radiasi seperti untuk keperluan kedokteran, energi nuklir, pertanian, percobaan persenjataan, dan bidang-bidang lainnya. Berbagai radiasi dan bahan kimia itu bersifat karsinogenetik, teratogenetik, mutagenetik, maupun penurunan daya tahan tubuh. Akibat yang berdampak menurut seperti mutasi gen, akan menurunkan daya tahan tubuh generasi muda yang diperoleh secara alami. Oleh karena itu semakin lama eksistensi manusia makin hanya dapat diperhankan dengan dukungan teknologi yang makin lama makin dituntut kecanggihannya, yang dengan sendirinya juga dengan biaya yang semakin mahal.
2.       Rumah kaca
Dari berbagai kegiatan manusia terutama dalam penggunaan energi fosil (minyak bumi, batubara) telah terjadi kenaikan gas terutama gas karbon dioksida ( CO2), dapat menyebabkan dampak rumah kaca karena dapat memanaskan atmosfer bumi. Gas CO2 di atmosfer berperan sebagai kaca di rumah kaca yang menghalangi pantulan sinar matahari dari bumi, sinar pantulan bergelombang panjang sehingga mempunyai dampak kepanasan. Kenaikan gas rumah kaca ini juga dapat disebabkan oleh pembalakan hutan. Akibat dari dampat rumah kaca ini kecuali kenaikan suhu atmosfer bumi, juga perubahan iklim pada umumnya.
3.       Hujan Asam
Industri-industri terutama pengecoran logam, penggunaan bahan bakar fosil dan yang membuang limbah gas, akan melepaskan gas seperti SO2, NOx, dan CO2 yang dengan uap air akan bereaksi membentuk asam-asam yang kemudian turun bersama-sama dengan air hujan, sehingga air hujan mengandung asam berturut-turut asam sulfat (H2SO4), asam nitrat (HNO3) dan asam karbonat (H2CO3) sehingga dikenal dengan hujan asam. Bila air hujan dengan pH di bawah 5,6 dapat merusak hutan dan perkebunan, mengkaratkan benda logam, merusak berbagai bangunan dari marmer, tegel, dan beton pada umumnya.
4.       Lubang lapisan ozon
Lapisan ozon (O3) di atmosfer yang menyelimuti bumi pada ketinggian ±30 km di atas bumi, berfungsi menahan 99% dari radiasi sinar ultra violet dari matahari yang berbahaya bagi kehidupan. Lapisan ozon ini mengalami kerusakan dan timbul lubang-lubang yang disebabkan oleh berbagai bahan kimia seperti halon (untuk pemadam kebakaran), CFC (Chloro Fluro Carbon) yang digunakan sebagai aerosol (gas penyemprot minyak wangi, hair spray, dll). Oleh sinar ultra violet gas-gas itu diuraikan menjadi khlor (Cl) dan monoksida khlor (ClO) yang menjadi katalisator pecahnya ozon menjadi oksigen (O2) . Setiap unsure Cl akan dapat mengakibatkan pecahnya 100.000 molekul O3. Lubang ozon ini terdapat di atas Antariksa dan Kutub Utara. Melalui lubang-lubang lapisan ozon ini sinar ultra violet akan menembus sampai ke bumi. Apabila terjadi penyerapan sinar ultra violet oleh kulit akan terjadi kanker kulit, kerusakan mata (katarak), serta akan terjadi gangguan pada rantai makanan baik di laut maupun di daratan.
5.       Pencemaran air
Pencemaran adalah masuknya atau dimasukkanya makhluk hidup, zat, energi dan atau komponen lain ke dalam lingkungan dan atau berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam, sehingga kualitas lingkungan turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya.
Air adalah benda alam yang mutlak diperlukan bagi makhluk hidup seperti untuk minum, cuci, mandi, pertanian, perikanan, transportasi, dll. Pencemaran air ditandai oleh berubahnya warna air menjadi coklat atau hitam dan berbau busuk. Hal ini tidak mustahil karena berbagai air limbah industri yang saat ini belum diolah secara baik dibuang langsung ke sungai, yang pada gilirannya akan mencemari juga air tanah.
6.       Polusi tanah
Yang diakibatkan oleh pemakaian insektisida, pertisida, herbisida, dan fungisida yang berlebihan. Akibatnya dapat merusak proses perombakan biologis lapisan tanah.
7.       Polusi udara
Pengotoran udara oleh partikel-partikel gas : SO2, CO2, CO, dan belerang yang merupakan sisa dari hasil industri
8.        Polusi air
Air sungai menjadi tercemah karena/akibat buangan hasil industri dalam bentuk senyawa kimia yang membahayakan susunan ideal air yang sehat bagi organisme. (Pernah terjadi di kota Bandung sungai Cikapundung).
9.       Polusi suara
Dengan adanya kebisingan-kebisingan yang ditimbulkan oleh bunyi-bunyi mesin pabrik kendaraan bermotor dapat memekakkan telinga.


Sumber :

http://m.kompasiana.com/nasiqiati.rosady/dampak-kemajuan-iptek-terhadap-lingkungan_551b209a813311410f9de4f3
https://asharryblogmedia.wordpress.com/tugas-aplinet/perkembangan-iptek-beserta-dampak-positif-dan-negatifnya/
http://www.materibiologi.com/dampak-negatif-perkembangan-teknologi-terhadap-lingkungan/

1 komentar: